Friday 18 September 2015

PENGAJARAN AYAT AL HUJURAT



PENGAJARAN AYAT (AL HUJURAT AYAT : 6-13)


Wahai orang-orang yang beriman ! jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.  

(Al Hujurat ayat : 6)


Antara sebab ayat ini diturunkan, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Qurtubi mengisahkan tentang seorang sahabat bernama Al-Walid ditugaskan untuk pergi ke perkampungan Bani Mustaliq untuk mengambil zakat. Apabila sampai, beliau mendapati mereka mengejarnya lalu terlintas dalam hatinya bahawa mungkin mereka ingin membunuhnya. Lalu Al-Walid melarikan diri dan pulang bertemu Nabi SAW. Apabila ditanya Nabi SAW, dia menjawab bahawa dia tidak mampu mengambil zakat kerana mereka ingin membunuhnya. Lalu Khalid Al-Walid telah ditugaskan untuk menyiasat adakah benar ceritanya. Apabila disiasat didapati penduduk kampung itu mengamalkan Islam dengan baik – apabila azan dilaungkan mereka solat, maka tidak betullah apa yang diceritakan oleh Al-Walid. Ada satu lagi riwayat yang hampir serupa menceritakan, tetapi wakil Bani Mustaliq kemudian datang memberitahu Nabi SAW bahawa mereka mengejarnya bukan untuk melakukan sesuatu yang bahaya kepadanya, sebaliknya sebagai tanda kegembiraan untuk menyambut wakil Nabi SAW.



Dan ketahuilah bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menurut (kemauan) kamu dalam banyak hal, pasti kamu  akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah  menjadikan kamu cinta kepada keimanan, dan menjadikan (iman)  itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan-jalan yang lurus.  

(Al Hujurat ayat : 7)


Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. 

(Al-Hujurat ayat : 8)


Dan apabila ada dua golongan orang Mukmin berperang, maka damailah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain , maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sesungguhnya, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. 

(Al-Hujurat ayat : 9)


Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. 

(Al-Hujurat ayat : 10)


Wahai orang-orang yang beriman ! Janganlah  suatu kaum mengolok-golok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-ngolok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-ngolok) perempuan lain, karena boleh jadi perempuan yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-ngolok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelaran yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. 

(Al-Hujurat ayat : 11)


Wahai orang-orang yang beriman ! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebahagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang. 

(Al-Hujurat ayat : 12)


Wahai manusia ! Sesungguhnya, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, Maha Melihat.

(Al-Hujurat ayat : 13)

Pengajaran dari ayat diatas:


Sebagai makhluk di atas muka bumi Allah ini, umat islam dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dalam berkomunikasi dengan manusia lain, baik yang beragama islam , mahupun yang bukan islam terhadap orang-orang yang bukan islam, umat islam perlu senantiasa berbuat baik. Sedangkan terhadap sesama muslim untuk diikat oleh tali keimanan yang sama, umat islam harus bersaudara



Cara bersaudara bagi orang-orang beriman adalah setiap orang yang beriman adalah saudara kita, sehingga kita wajib menghapus batas-batas perbezaan suku, bahasa, budaya, dan seumpama dengannya. Terhadap saudara, kita wajib menunaikan hak-haknya secara adil seperti hadis di bawah ini: 

Hak orang muslim terhadap muslim lainnya ada enam: 
(1)Jika bertemu ucapkan salam, 
(2)Jika mengundangmu, datanglah 
(3)Jika meminta nasihat, berilah nasihat 
(4)Jika bersin dan membaca hamdalah, ucapkan “yarhamukallah” (semoga allah menyayangimu) 
(5)Jika sakit, jenguklah 
(6)Jika meninggal, antarkan jenazahnya (ke kubur)

Nabi SAW bersabda yang bermaksud, “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, hendaklah dia mengubahnya, sama ada dengan tangannya, dengan lidahnya atau dengan hati. Sesungguhnya menggunakan hati adalah selemah-lemah iman.” Oleh itu perlulah ditinggalkan rakan yang mengumpat itu, dan jangan duduk bersama-sama mereka.

SESUNGGUHNYA !!!!


#Berprasangka buruk itu adalah dosa. 
#Mukmin dilarang menggunjing satu sama lain.
#Mukmin dilarang mencari kesalahan orang lain. 
#Menggunjing sesama Mukmin bagaikan memakan daging saudaranya yang sudah mati.





-royami-18/9/2015-

No comments:

Post a Comment